SORONG, mediabetewnews.com – Pernyataan Ketua Forum Pengawal Perjuangan Rakyat Papua Barat Daya, Amus Yanto Ijie yang mengatakan berita dari Ketua Dewan Adat Papua Wilayah III Doberay, Mananwir Paul Finsen Mayor, S.IP, CM.NNLP hanya untuk mencari perhatian dan juga mencari dana logistik dari Pj Gubernur Papua Barat Daya, Muhammad Musa’ad untuk dipakai pada Pemilihan Anggota DPD RI tahun 2024 mendatang membuat intelektual muda Suku Besar Betew di raja ampat Victor Ambaven Mambrasar angkat suara.
Dikatakan Victor, keluarga besar suku Betew tidak pernah meminta minta kepada siapapun apalagi kepada pejabat negara/daerah untuk membiayai maksud atau sesuatu hal yang menjadi kepentingan kami. Adat kami tidak demikian.
“Kami tidak pernah minta bantuan dari orang lain apalagi dari pejabat negara/daerah untuk membantu kami mewujudkan maksud kami, karena adat dari leluhur kami tidak demikian, kami ini Mambri.
Jadi pernyataan Amus Yanto Ijie merupakan pernyataan yang tidak benar dan Mungkin Itu Karakter dari Yanto Idjie kah? Makanya, dia bisa menilai orang seperti itu, karena mungkin cara cari makan seperti itu kah? ,”tegas Victor melalui releasenya yang diterima media ini, Rabu (19/4) siang sekitar pukul 12.00 Wit.
Lanjut Victor, bahkan pernyataan tersebut dinilai tidak etis karena yang dituding adalah seorang pimpinan tertinggi masyarakat adat di Papua Barat dan Papua Barat Daya yang dihormati oleh masyarakat adat Papua bahkan masyarakat nusantara.
“Saya juga mau sampaikan bahwa apa yang Saudara Yanto Ijie kira itu terlalu berlebihan dan tidak etis, telah melanggar Hukum, bisa dijerat dengan UU ITE, Pasal Pencemaran Nama Baik, Fitnah dan perbuatan Tidak Menyenangkan. Saudara Yanto Ijie harus instrokpeksi diri dan kembali melihat ke belakang apa yang saudara Yanto Ijie sudah buat kepada Provinsi Papua Barat saat masih menjadi PNS apakah menguntungkan masyarakat atau merugikan masyarakat ( Mantan Koruptor yang baru bebas dari Penjara Karena Korupsi ) lalu saudara Yanto Ijie mempertanyakan kontribusi apa yang sudah Mananwir Paul Finsen Mayor berikan untuk Papua Barat dan Papua Barat Daya,” ungkap Victor menjelaskan.
Dikatakan Victor, supaya Saudara Yanto Ijie tahu bahwa Suku Besar Betew Raja Ampat ketika akan berangkat perang seluruh persiapan sudah siap di dalam perahu. Jadi sekali dayung kami tidak akan menoleh ke belakang karena kami yakin kami pergi pasti menang atau berhasil. Artinya untuk Kepentingan Politik, Kami sudah sangat siap. Kami justru curiga jangan sampai Yanto Idjie mau masuk MRPBD, jadi manuver atau cari panggung kah? Masalahnya adalah apakah Mantan Koruptor bisa maju MRPBD atau legislatif kah? Apalagi Yanto Idjie kan nama sudah “Merah”.
Ditambahkan Victor, ada lagi kata-kata yang disampaikan oleh Yanto Ijie dalam konfrensi pers beberapa hari lalu yang tidak etis yakni menyindir Ketua DAP Wilayah III yang pernah menyatakan tidak mendukung pemekaran Daerah Otonom Baru dengan mengatakan seperti muntah anjing yang dijilat kembali.
Menurut Victor, pernyataan ini sudah tidak etis sama sekali karena sudah melecehkan harkat dan martabat serta harga diri dari seorang pimpinan besar masyarakat adat Papua di wilayah III Doberay. Jadi pernyataan Saudara Yanto Ijie harus dipertanggungjawabkan di muka hukum positif Dan hukum adat, jadi atasnama Tokoh Intelektual Muda R4 Desak Segera Proses Hukum Yanto Idjie yang Mencemarkan Pimpinan Adat Papua. (jd)