SORONG, mediabetewnews.com – Untuk kesekian kalinya, pedagang pasar modern Rufei, mendatangi Kantor walikota Sorong, melakukan unjuk rasa, menuntut janji Pemda Kota Sorong, untuk membongkar pasar legendaris Boswesen.
Hari ini Senin (16/01/2023) pagi, kembali para pedagang pasar modern Rufei mendatangi kantor walikota Sorong. Para pedagang yang kebanyakan mama-mama Papua, tiba di kantor walikota seusai apel pagi. Mereka sempat tidak diizinkan masuk oleh Satpol PP namun Setelah mendapat persetujuan maka pagar kantor walikota kemudian dibuka. Puluhan pedagang itu langsung menerobos masuk menggelar unjuk rasa di halaman kantor walikota.
Pelaksana tugas (Plt) Sekda Kota Sorong, Rudy Lakku didampingi pejabat terkait menerima pedagang pasar Boswesen, sekaligus mendengarkan keluhan dan tuntutan para pedagang.
George Marani, pedagang ikan di pasar modern Rufei, mengaku rugi hingga 30 juta rupiah sejak pindah berjualan dari pasar legendaris Boswesen ke pasar modern Rufei, karena kurang pembeli.
George Marani mendesak pemerintah kota Sorong, segera membongkar pasar dalam 3 hari kedepan. Jika tidak dirinya akan memimpin para pedagang, keluar dari pasar modern Rufei untuk kembali berjualan di pasar Boswesen. “Pemkot harus segera bongkar Boswesen dalam waktu 3 hari. Pejabat-pejabat ini jangan hanya janji. Jika dalam 3 hari tidak ada realisasi, saya akan pimpin pedagang-pedagang ini keluar dari pasar modern,” tegas George Marani.
Hal senada juga disampaikan mama Yuliana, pedagang sayur di pasar modern Rufei. Bahkan mama Yuliana menuding ada unsur politik, dibalik penundaan pembongkaran pasar Boswesen, karena ada beberapa anggota dewan yang mendukung keberadaan pasar Boswesen. Apalagi sekarang masuk tahun politik.
“Kalau bapak tidak bongkar, maka kami bertanya ada apa dibalik itu? Mungkin hal politik karena sudah masuk tahun politik. Mungkin ada 1 atau 2 orang anggota dewan pendukung pasar Boswesen? Bapak-bapak ini harus segera bongkar pasar Boswesen,” tuding Yuliana.
Menanggapi aksi demo ini, Plt Sekda Kota Sorong, Rudy Lakku menjelaskan, penjabat walikota Sorong sudah memberikan perintah yang jelas, diantaranya berkoordinasi dengan TNI/Polri, untuk merelokasi pedagang yang saat ini masih beraktivitas di pasar Boswesen ke pasar modern Rufei. “Bapak walikota sudah memberikan perintah yang jelas, dalam waktu dekat kami akan berkoordinasi dengan TNI Polri untuk relokasi pedagang yang saat ini masih berjualan di pasar Boswesen,” jelas Rudy Lakku.
Plt Sekda juga menyampaikan permintaan maaf dari Walikota Sorong yang tidak bisa menemui para pedagang, karena saat ini sedang mengikuti rapat koordinasi dengan Presiden di Jakarta guna membahas pengendalian inflasi daerah dan nasional.
Meski kecewa, pemda kota Sorong tidak memberikan kepastian kapan pedagang Boswesen akan direlokasi, para pedagang pulang dengan tertib. (jd)