SORONG,, – Sebagai Tokoh Masyarakat Papua Barat Daya dan juga sebagai penerima penghargaan dari Kejaksaan Tinggi Papua Barat, saya melihat kondisi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) di Kota Sorong sudah sangat tidak aman dan memprihatinkan dengan maraknya aksi dari pelaku kejahatan Begal yang makin hari makin bringas. Para begal melakukan aksi kekerasan di jalan raya dan di lorong-lorong di seantero Kota Sorong, membuat masyarakat Kota Sorong jadi ketakutan dan sangat hati-hati saat akan keluar rumah.
“Sudah saatnya, pihak Kepolisian Daerah (Polda) Papua Barat melalui Polresta dan Polres Sorong melakukan penindakan tegas dengan menembak mati para pelaku begal karena kejahatan yang mereka lakukan sudah tidak manusiawi lagi. Orang yang menjadi korban, tidak dianggap seperti manusia lagi melainkan seperti seekor binatang dan tindakan mereka juga mengakibatkan korban meninggal dunia dengan kondisi tragis dan dibiarkan tergelatak dijalanan,” tegas Tokoh masyarakat Papua Barat Daya, Mananwir Paul Finsen Mayor, S. IP., CM. NNLP kepada amedia ini dikediamannya, Rabu (5/6) pagi tadi.
Dikatakan Paul, aksi pembegalan sering kali berujung korban nyawa (meninggal dunia) di jalanan, dan menurut masyarakat Kota Sorong bahwa pihak keamanan lamban dalam menangani masalah ini dan kondisi makin tidak terkendali bahkan diduga seakan-akan ada orang yang “setting” para begal ini.
“Masyarakat menjadi terganggu dengan situasi ini, setiap hari di media sosial (medsos) saja info terkait pembegalan di banyak titik di Kota Sorong, bahkan sekarang sudah merembet sampai ke Kabupaten Sorong dan seakan-akan ada pembiaran dari pihak penegak hukum. Namun demikian penegak hukum juga menunggu laporan dari masyarakat agar ada tindakan hukum terhadap para pelaku begal,” terang Paul.
Dikatakan paul, melihat kondisi kamtibmas seperti, seharusnya pihak Polda Papua Barat segera menyikapi kondisi seperti ini dengan memerintahkan Kapolresta Sorong Kota dan Kapolres Sorong untuk melumpuhkan para begal yang malakukan aksinya.
“Wajib hukumnya para pelaku begal ditembak ditempat bila kedapatan melakukan aksi begal karena beberapa hari belakangan ini korban-korban dari aksi begal selalu tidak dapat tertolong ketika mau antar ke rumah sakit ternyata terlambat dan akhirnya menghembuskan nafas terakhir,” ungkap Paul.
Ditambahkannya, Kota dan kabupaten Sorong saat ini sudah Darurat Begal, sehingga atas nama Masyarakat adat Papua dan penduduk kota dan kabupaten Sorong saya mendesak Polda Papua Barat untuk segera mengambil tindakan tegas terhadap pelaku begal dengan tembak ditempat.
“Mereka sangat beringas dan tidak berperikemanusiaan lagi, mereka sangat jahat. Nyawa manusia bagi mereka bukan apa-apa lagi. Korban dihabisi tanpa ampun dan biarkan tergeletak begitu saja dalam kondisi bersimbah darah dan meninggal dunia dan kalau masih hidup korban akan mengalami cacat seumur hidup, sehingga solusi terbaik untuk memberantas begal di Kota dan Kabupaten Sorong adalah tembak ditempat,” tegas Paul.
Diakhir wawancara dengan media ini, atas nama Para tokoh-tokoh adat dan masyarakat Papua Barat Daya mendukung kinerja Kapolda Papua Barat dalam penegakkan hukum memberantas pelaku begal yang merajalela di Kota dan Kabupaten Sorong ini. (jd)