SORONG, – Atas nama Pemerintah Kota Sorong, Penjabat Walikota Sorong, Septinus Lobat, SH, MPA, bersama Pendiri, Paul Finsen Mayor, S.IP, CM.NNLP dan Ketua Yayasan Pendidikan Bangun Persaudaraan (YPBP), Marthinus Petrus Lelmalaya, S.Th, M.PdK menabiskan atau meresmikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Papua Bangkit yang disaksikan oleh para dewan guru, tokoh adat,, tokoh masyarakat, tokoh perempuan, tokoh agama, dan tokoh pemuda yang berlangsung dipelataran lapangan upacara SMP Negeri 5 Suprau, Distrik Maladu-Mes Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya yang ditandai dengan menabuh tifa, Jumat (21/6) tadi.
Seusai meresmikan SMK Papua Bangkit, PJ Walikota Sorong, Septinus Lobat, SH, MPA kepada awak media mengatakan, dengan hadirnya sekolah ini diharapkan dapat menjawab persoalan bagi anak-anak putus sekolah atau mereka yang ingin bersekolah di sekolah kejuruan karena keterbatasan biaya atau karena tidak jumlah yang diterima terbatas.
“SMK Papua Bangkit didirikan untuk menjawab keterbatasan orang tua murid akan biaya pendididkan, padahal keinginan anak untuk bersekolah sangat tinggi. Oleh karena itu anak-anak yang ingin sekolah di sekolah kejuruan namun keterbatasan biaya pendidikan dapat bersekolah di SMK Papua Bangkit,” ujar Pj Walikota.
Sementara Pendiri SMK Papua Bangkit, Paul Finsen Mayor, S.IP, CM.NNLP yang juga selaku Anggota DPD RI periode 2024-2029 pada tempat yang sama mengatakan, saat ini ada kurang lebih 31.216 anak asli Papua yang tidak bersekolah sehingga dengan berdirinya sekolah ini dapat menjawab hal tersebut sehingga kedepan anak-anak Papua juga mampu bersaing dan mendapat tempat yang layak dengan bekerja pada perusahaan-perusahaan yang akan masuk ke Tanah Papua terlebih khusus lagi di Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya.
Kata Paul, agar autput dari SMK Papua Bangkit dapat mendapat tempat yang layak pada perusahaan-perusahaan tambang yang nanti akan masuk di Papua Barat Daya maka pihak yayasan akan melakukan kerjasama dengan perusahaan tersebut sehingga ketika anak-anak selesai menempuh pendidikan dapat langsung bekerja.
“Saya Ketua Dewan Adat Papua (DAP) yang membawahi Papua Barat dan Papua Barat Daya, maka setiap perusahaan yang akan melakukan kegiatan atau operasionalnya harus mendapat rekomendasi dari Dewan Adat Papua. Dengan demikian apabila ada perusahaan yang ingin beroperasi di Papua Barat Daya sebelum mendapat rekomendasi dari DAP harus menjelaskan apa yang dapat diberikan perusahaan kepada masyarakat adat maka dengan begitu maka harus ada pembicaraan dulu baru boleh mendapat rekomendasi,” jelas Paul.
Lanjut Paul, dengan begitu maka anak-anak didik kita setelah menyelesasikan pendidikan mereka dapat langsung bekerja pada perusahaan yang sudah melakukan kerjasama dengan pihak yayasan.
Untuk diketahui SMK Papua Bangkit hadir dengan 6 jurusan antara lain, Geologi Pertambangan, Perminyakan, Teknik Farmasi, Keperawatan, Teknik Komputer dan Telekomunikasi, Administrasi Perkantoran dengan tenaga pengajar yang berasal dari sekolah kejuruan dan para dosen yang mengajar pada perguruan tinggi ternama di Kota Sorong. (jd)