SORONG, Pemerintah Kota (Pemkot) Sorong sangat mendukung hadirnya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Papua Bangkit di Kota Sorong. Demikian dikatakan Penjabat Walikota Sorong, Septinus Lobat, SH, MPA kepada media ini seusai mengikuti pemaparan visi dan misi SMK Papua Bangkit di Sekretariat DAP Wilayah III Doberay Papua Barat dan Papua Barat Daya, Sabtu malam (15/06).
“Pemerintah sangat mendukung berdirinya sekolah seperti yang didirikan oleh Yayasan Pendidikan Bangun Persaudaraan (YPBP) Sorong dibawah naungan Dewan Adat Papua wilayah III Doberay dan saya juga berterima kasih karena saya juga ditunjuk sebagai penasehat oleh pendiri yayasan ini yakni Paul Finsen Mayor,” ungkap Lobat.
Dikatakan Lobat, bentuk dari dukungan dari Pemkot Sorong terhadap SMK Papua Bangkit adalah dengan memberikan ijin operasional sebagai tanda bahwa sekolah kejuruan ini sudah dapat melakukan penerimaan siswa baru dan sudah dapat melakukan proses belajar mengajar pada tahun ajaran 2024/2025.
“Orang Papua itu harus mendirikan sekolah seperti yang dilakukan oleh Ketua DAP III Doberay, jangan orang yang mendirikan sekolah baru kita sekolah, jadi sekarang kita harus mendirikan sekolah mulai saat ini sehingga anak-anak Papua tidak lagi putus sekolah tetapi mereka semua harus sekolah karena bersekolah kita dapat menciptakan generasi emas Papua pada tahun 2045,” ujar Lobat.
Lanjut Lobat, sekolah ini akan ada 6 program studi yang diajarkan dengan tenaga pengajar yang cukup berpengalaman dan berkompeten dalam bidang studi masing-masing, mereka semua sudah siap untuk menyalurkan ilmu yang mereka miliki kepada para murid.
Dalam kesempatan itu juga Pj Walikota Sorong menghimbau kepad seluruh orang tua terlebih khusus untuk dapat mendaftarkan anak-anak mereka ke SMK Papua Bangkit karena sekolah ini biaya pendidikannya sangat murah yakni sekitar 2 juta rupiah tidak sama dengan sekolah lain yang biayanya bisa mencapai 6-7 juta rupiah.
“Ketika SMK Papua Bangkit ini mulai beroperasi pada hari Kamis 20 Juni 2024, saya menghimbau kepada seluruh orang asli Papua untuk mendaftarkan anak-anaknya padaa sekolah ini karena sekolah ini biayanya sangat murah hanya 2 juta rupiah per siswa. Kita orang Papua belum mempunyai uang yang banyak jadi sekolahkan anak-anak kita di sekolah yang biaya pendidikannya murang namun kualitasnya tidak kalah dengan sekolah yang sudah lama berdiri,” ujar Lobat. (jd)