Home Lintas Papua Paul Finsen Mayor: Demi Kemanusiaan, Pangdam Segera Tarik Ratusan Personil TNI Yang...

Paul Finsen Mayor: Demi Kemanusiaan, Pangdam Segera Tarik Ratusan Personil TNI Yang Baru

48
0
SHARE

SORONG, mediabetewnews.com Ketua Tim Pemantau Kemanusiaan yang dibentuk Forum Kerukunan Umat Beragama Provinsi Papua Barat ( FKUB PB), Persekutuan Gereja Gereja Papua di Provinsi Papua Barat ( PGGP PB) dan Dewan Adat Papua  Wilayah III Doberay /Papua Barat dengan didukung oleh Pemerintah Provinsi Papua Barat serta Komisi Nasional Hak Asasi Manusia ( Komnas HAM) dan sejumlah lembaga lainnya, Mananwir Paul Finsen Mayor, S.IP, CM. NLP meminta demi kemanusiaan kepada Pangdam XVIII Kasuari untuk segara menarik kembali ratusan personil TNI yang baru saja dikirim ke Kabupaten Maybrat.
Tujuannya untuk memastikan Kondisi Kemanusiaan dan Kedamaian di Kabupaten Maybrat serta mencari solusi penyelesaian kasus di Maybrat.
“Demi kemanusiaan saya meminta kepada Pangdam XVIII Kasuari untuk segera menarik kembali anggota TNI yang baru saja di kirim ke Maybrat, ” tegas Mananwir Paul Finsen Mayor melalui releasenya yang diterima media ini, Senin 17 April 2023 sekitar pukul 10.00 Wit pagi.
Dikatakan Mananwir, masyarakat Adat Papua beberapa hari ini selalu datang mengadu ke Dewan Adat Papua Wilayah III Doberay, terkait penurunan pasukan TNI di Kabupaten Maybrat. Sebenarnya ada apakah??
Lanjut Mananwir, bapak Pangdam Kasuari, kami masyarakat adat Papua mayoritas pengikut Tuhan Yesus. Kami sangat bangga dengan kerja-kerja bapak Pangdam yang selama ini bapak lakukan untuk mengkondusifkan kondisi keamanan di Maybrat dan apalagi bapak adalah orang gereja juga sebagai pengikut Tuhan Yesus, tapi kami sangat sayangkan mengapa bapak masih mau menambah pasukan TNI lagi di Maybrat. Apakah bapak tidak yakin dengan kondisi keamanan yang sudah berangsur angsur aman dan kondusif yang selama ini sudah bapak lakukan.
“Kami sangat kaget sekali dengan pengaduan dari masyarakat adat dari Maybrat ini. Padahal , kami harapkan beliau yang bawa kedamaian ke Tanah ini. Tapi kami masih punya harapan beliau punya hati nurani yang luhur dan mulia sehingga akan menarik Pasukan dari Maybrat, ” ungkap Mananwir.
Dikatakan Mananwir, atas nama kemanusiaan di Tanah Papua, kami desak segera tarik pasukan TNI yang dinaikan ke Maybrat sebab masyarakat adat Papua sangat ketakutan, kami khawatir mereka yang sudah kembali ke kampung halamannya, merasa takut dan lari kembali ke hutan.
Ditambahkan Mananwir, jangan lagi ciptakan kondisi yang membuat Masyarakat Adat Papua ketakutan diatas Tanah ini.
“Bapak bupati dan semua Muspida Kabupaten Maybrat segera menykapi hal tersebut dengan menyatakan Kabupaten Maybrat aman sehingga jangan ada lagi penambahan pasukan TNI dalam jumlah besar kalau begini berbahaya sekali untuk keselamatan orang Papua di Maybrat,” tegas Mananwir.
Menurut Mananwir, orang Maybrat mau menikmati hidup aman dan nyaman, mereka mau hidup rukun, tidak mau lagi lari ke hutan, jadi stop kasih naik pasukan TNI, lalu mari kita duduk dan bicara untuk mencari solusinya.
“Kalau pemerintah dan pihak keamanan selalu merespon dengan cara cara seperti ini lama-kelamaan masyarakat adat Papua akan memberontak terhadap Pemerintah karena mereka merasa tertekan dan terintimidasi, ” ungkap Mananwir.
Dikatakan Mananwir, oleh sebab itu atasnama Umat Beragama dan Masyarakat Adat Papua, bapak Pangdam Kasuari harus segera menarik kembali pasukannya. Apalagi Pak Pangdam Kasuari adalah anak Tuhan, sudah pasti bisa merasakan dengan nurani, bagaimana keadaan masyarakat adat, umat beragama di daerah Maybrat terutama di Aifat Raya. (jd)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here