SORONG, – Mahasiswa kota dan kabupaten Sorong yang tergabung dalam sayap Tim Relawan Elang Sahabat ELKAM siap memback-up dan memenangkan pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Papua Barat Daya Nomor Urut 3, Elisa Kambu dan Ahmad Nausrau hingga menjabat sebagai gubernur dan wakil gubernur Provinsi Papua Barat Daya yang pertama. Demikian dikatakan Ketua Sayap Tim Relawan Elang Sahabat ELKAM, Veronika Mobalen kepada media ini seusai mendeklarasikan dukungan kepada pasangan ESA di salah satu Taman Wisata, Kelurahan Tanjung Kasuari, Distrik Maladu-Mes, Kota Sorong.
Dikatakan Vero, mahasiswa jangan pasif dalam melihat kondisi politik saat ini tetapi jadilah mahasiswa yang aktif dalam merespons kondisi politik saat ini dengan memberikan kontribusi berupa pemahaman yang berkualitas kepada teman-teman mahasiswa maupun kepada masyarakat, terkait penentuan pilihan pimpinan daerah pada Pilkada 2024 nanti.
“Kita sebagai mahasiswa harus mampu menentukan pilihan yang tepat karena apabila kita salah memilih maka hancurlah kita dan masa depan tanah ini. Jadi berikanlah pilihan kita kepada psangan calon yang benar-benar telah menunjukan bukti kerja 5 tahun atau 10 tahun sebelum mencalonkan diri sebagai kepala daerah,” ungkap Vero.
“Kami memberikan pilihan kepada Pasangan Calon Elisa Kambu dan Ahmad Nausrau bukan langsung tetapi sudah melalui diskusi panjang sesama rekan mahasiswa dengan melihat rekam jejak yang dimiliki oleh pasangan ESA sebelum mencalonkan diri sebagai calon gubernur Papua Barat Daya. Program kerja yang cukup brilian saat menjabat sebagai Bupati Kabupaten Asmat dengan pemberian pendidikan dan kesehatan gratis dan dapat membangun infrastruktur jalan dan Bandara diatas rawa yang menurut orang ini adalah program yang tidak masuk akal namun semua itu dijawab Elisa Kambu dan saat ini semua masyarakat Asmat merasakan dan menikmati hasil kerja tersebut, merupakan salah satu tolak ukur sehingga kami memilih dan siap memback-up pasangan ESA pada Pemilukada 2024,” terang Vero.
Dikatakan Vero, kerja-kerja seperti yang dilakukan oleh pasangan ESA harus kita apresiasi dengan cara memberikan dukungan pada saat pemilihan sehingga dapat terpilih dan menjadikan dasar pembangunan yang baik bagi Provinsi Papua Barat Daya.
Sementara salah satu mahasiswi yang berasal dari luar Papua, Nillu yang juga masuk bergabung dalam tim sayap Relawan Elang Sahabat ELKAM mengakui bahwa drinya tidak pernah mengenal dengan pasangan gubernur dan wakil gubernur yang bernama Elisa Kambu, namun setelah berkonsolidasi dengan tim Relawan Elang langsung dirinya tertarik untuk mendukung pasangan ESA dengan alasan bahwa pasangan ESA merupakan sosok yang sudah teruji, terbukti dan terlatih pada daaerah yang kondisi daerahnya berawa namun saat menjadi bupati Elisa Kambu merubah rawa menjadi daratan yang dapat dibangun jalan dan bandara.
“Bapak Elisa Kambu adalah sosok yang memang sudah teruji, terlatih dan terbukti kerjanya sehingga calon seperti inilah yang pantas dipilih oleh kita mahasiswa maupun masyarakat untuk memimpin Provinsi Papua Barat Daya guna meletakan dasar pembangunan yang berdasarkan keinginan masyarakat bukan kemauan pemimpin,” ungkap Nillu
Nillu menambahkan, selain pembangunan infrastruktur, bapak Elisa Kambu juga memprioritaskan peningkatan sumberdaya manusia dengan melaksanakan program sekolah gratis, kesehatan gratis sehingga program tersebut harus dapat dilaksanakan oleh bapak Elisa Kambu saat memimpin Provinsi Papua Barat Daya.
Sedangkan mahasiswa asal Papua, Eskop Wisabla mengatakan, program dan inovasi yang dikerjakan oleh bapak Elisa Kambu saat menjabat bupati Asmat adalah program yang patutu diaprsiasi dan didukung seperti program sekolah gratis, kesehatan gratis dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
“Saya akan sampaikan dan membangun jaringan sesama rekan mahasiswa maupun dengan masyarakat disekitar lingkungan asrama dengan memberikan penjelasan yang jelas terkait visi dan misi dari pasangan ESA sehingga masyarakat dapat memahami dan memberikan dukungan kepada pasangan ESA sehingga dapat memenangkan kontestasi politik tahun 2024 dan menjadi gubernus pertama di Papua Barat Daya,” ungkap Eskop. (**)