SORONG mediabetewnews.com – Setelah mendengar informasi dari pihak perusahaan PT Pertamina RU VII Kasim bahwa kondisi Kampung Klayas Distrik Seget Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat Daya sudah berubah karena banyak bantuan yang diberikan pihak perusahaan kepada masyarakat Kampung Klayas Distrik Segat Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya.
Untuk mengetahui lebih jelas kondisi dan keberadaan masyarakat Kampung Klayas, Ketua Dewan Adat Papua (DAP) Wilayah III Doberay, Mananwir Paul Fincen Mayor, S.IP melakukan kunjungan langsung ke Kampung Klayas, Senin 6 Januari 2023.
“Saya ingin melihat dan mendengar sendiri dengan jelas dari masyarakat adat di Kampung Klayas. Apakah mereka sudah merasakan dampak dari keberadaan PT Pertamina RU VII Kasim seperti yang disampaikan pihak manajemen PT Pertamina RU VII Kasim kepada saya saat bertemu beberapa waktu lalu,” ungkap Mananwir kepada media ini seusai melakukan kunjungan ke Kampung Klayas.
Dikatakan Mananwir, dalam pertemuan yang berlangsung di gedung pertemuan Kampung Klayas, yang dihaadiri oleh Kepala Bamuskam, Sekretaris Kampung Klayas serta warga masyarakat.
Dalam kesempatan itu Kepala Bamuskan Kampung Klayas banyak memberikan masukan dan penjelasan terkait dengan infonrmasi yang Ketua DAP Wilayah III Doberay peroleh dari pihak perusahaan karena dalam kenyataannya banyak yang tidak sesuai dengan kondisi yang sebenanrnaya.
Lanjut Mananwir, pihak perusahaan menginformasikan bahwa mereka telah menyediakan perahu lengkap dengan motor temple 15 PK untuk mengantar dan menjemput anak sekolah dari Klayas ke Seget pergi-pulang.
Namun Kepala Bamuskam mengatakan, memang benar pihak perusahaan telah memberikan bantuan perahu dan motor temple untuk mengantar dan menjemput anak sekolah tetapi tidak dibekali dengan bahan bakar (pertalite). Jadi kalau ada minyak barulah anak sekolah tetapi kalau minyak habis maka anak-anak tidak bersekolah selama kehabisan minyak tersebut.
Selanjutnya kata Bamuskam, pihak perusahaan juga telah membentuk kelompok untuk mengelola hasil hutan (sagu) dan pemeliharaan ikan air tawar. Perusahaan memberi bantuan berupa mesin parut sagu dan bibit ikan seperti ikan Nila, ikan Lele dan ikan Gabus dan masyarakat sudah mengelola dengan baik bahkan sudah menghasilakan namun sayangnya pihak perusahaan tidak mencari pembeli untuk membeli hasil produksi dari masyarakat berupa sagu tumang dan ikan air tawar tetapi malah perusahaan membiarkan masyarakat sendiri yang mencari dan menjual hasil produksi mereka.
Masyarakat dengan segala keterbatasan tidak mampu untuk membawa hasil produksi mereka ke Sorong untuk dijual sehingga hasil produksi itu hanya dibiarkan begitu saja yang akhirnya hasil produksi tersebut dikonsumsi sendiri oleh warga karena untuk membawa hasil produksi mereka ke Sorong membutuhkan biaya yang cukup besar melebih hasil penjualan barang dagangan mereka seperti pepatah mengatakan ‘Lebih Besar Pasak Dari Pada Tiang’.
Sementara terkait dengan permasalahan air bersih kata Kepala Bamuskam, kami dari aparat kampung sudah pernah meminta bantuan agar pihak perusahaan memperbaiki bak penampung yang sudah ada namun pihak perusahaan menginginkan lain yakni mereka muat jaringan sendiri dan mengaliri air ke rumah warga dengan menggunakan air dari kolam penampungan milik Petrogas namun airnya tidak dapat mengaliri seluruh rumah tetapi hanya beberapa rumah dibagian depan saja yang dapat menikmati air tersebut dan juga kualitas air tidak dapat dipakai untuk minum.
Kondisi ekonomi masyarakat yang tidak menentu dengan minimnya daya beli masyarakat Kampung Klayas bukan karena tidak memiliki uang tetapi tradisi kehidupan masyarakat yang saling memberi membuat sehingga pasar yang dibangun oleh perusahaan sangat tidak efektif karena siapa yang jual dan juga siapa yang beli sementara seluruhya masyarakat mempunyai barang yang sama dengan yang dijual oleh masyarakat lain sehingga pasar yang dibangun oleh perusahaan hanya dapat digunakan sewaktu-waktu tertentu saja.
Kepala Bamuskam tidak menyangkal kalau Kampung Klayas telah menerima bantuan dari PT Pertamina RU VII Kasim tetapi sangat disayangkan semua bantuan yang diberikan dan dibangun tidak efektif dan tidak dapat meningkatkan serta mensejahterakan masyarakat adat Kampung Klayas Distrik Seget Kabupaten Sorong Provinsi Papua Barat Daya karena bantuan tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat tetapi sesuai dengan keinginan perusahaan karena yang dibantu sudah direncanakan sebelumnya. (jd)