SORONG, Penyampaian informasi melalui media sosial yang bertujuan untuk menjatuhkan Pasangan Calon Nomor Urut 3, Elisa Kambu dan Ahmad Nausrau mulai marak.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Tim Relawan Elang Sahabat ELKAM Provinsi Papua Barat Daya, Roymundus Nauw menegaskan bahwa apa yang diberitakan di media sosial oleh orang-orang yang tidak suka untuk ada perubahan di Papua Barat Daya.
“Saya menilai apa yang disampaikan pada media sosial semua itu adalah pesan-pesan sponsor yang ditampilkan oleh orang yang tidak mengerti dan tahun akan persoalan dan kebutuhan yang sementara dibutuhkan oleh masyarakat Papua Barat Daya,” ungkap Roymundus saat ditemui di Sekretariat Tim Relawan Elang Sahabat ELKAM, Jumat 25 Oktober 2024.
Selain itu juga kata Roymundus, perbuatan yang mereka lakukan dengan memberikan informasi kepada masyarakat Papua Barat Daya dengan tujuan ingin menjatuhkan Pasangan ESA melalui media sosial, menunjukan ketidakmampuan mereka untuk bersaing secara sehat dalam masa kampanye ini sehingga melakukan cara-cara kotor untuk menghalangi jalan Pasangan Elisa Kambu dan Ahmad Nausrau menduduki jabatan sebagai gubernur dan wakil gubernur Papua Barat Daya yang pertama.
“Kalau mereka bilang pelayanan kesehatan tidak memadahi dan tingginya angka buta huruf di Kabupaten Asmat mengapa saat mengantar Elisa Kambu pulang ke kampung halamanya seluruh masyarakat Asmat mencucurkan air mata bahkan ada masyarakat yang tidak menginginkan Elisa Kambu kembali ke Sorong sebagai kampung halamanya,” terang Roymundus.
Lanjut Roymundus, lalu untuk apa ada program pendidikan gratis di Kabupaten Asmat yang dicanangkan oleh Elisa Kambu. Tujuan dari adanya program pendidikan gratis adalah untuk memberantas buta huruf di Kabupaten Asmat, sementara program kesehatan gratis dan pembangunan infrastruktur kesehatan terus berjalan hingga Elisa Kambu meninggalkan Kabupaten Asmat.
Oleh karena itu kata Roymundus, marilah kita bersaing dengan sehat dalam Pildaka 2024 ini dengan memberikan pembelajaran politik yang baik kepada masyarakat dengan menawarkan program kerja melalui penjabaran visi dan misi saat berkampanye terbuka maupun tertutup untuk menarik simpati masyarakat. Buanglah segala persepsi dan isu-isu miring (kampanye hitam) dan berikanlah pembelajaran politik yang baik, benar dan santun karena siapapun yang akan terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur Papua Barat Daya adalah anak Papua. (**)