SORONG, mediabetewnews.com – Ketua Lembaga Perhimpunan Perempuan Lintas Agama Peduli Ibu dan Anak Sorong, Aca Awom mempertanyakan 1 kursi Majelis Rakyat Papua Barat Daya (MRPBD) milik Kota Sorong yang menurut informasi di geser ke wilayah lain.
Dikatakan Awom, kursi anggota MRPBD sudah jelas dalam pembagiannya dan ada 1 kursi milik Kota Sorong yang masih kosong sehingga kembali saya mempertanyakan kursi tersebut karena informasi yang kami dengar bahwa sudah dialih ke salah satu kabupaten.
“Kami berharap kursi tersebut tidak beralih kemana mana, tetap masih berada di Kota Sorong,” ungkap Mama Awom yang didampingi Sekretarisnya Mama Mimi Wayoi saat dikonfirmasi media ini, Jumat (21/4) kemarin.
Selain itu kata Awom, kami juga mengingatkan kepada organisasi pemberi rekomendasi kepada calon anggota MRPBD dari bidang keagamaan yang didalamnya ada lembaga gerejawi agar dalam memberikan rekomendasi kalau boleh jangan kepada mereka yang sudah bergelarĀ Pendeta dan S.Th karena mereka ini sudah mempunyai tugas dan sudah diurapi untuk menjalankan misi Kristus untuk melayani umat.
Lanjut mama Awom, didalam Pergub terkait perekrutan calon anggota MRPBD tidak diwajibkan untuk seorang yang bertitel pendeta atau sarjana Theologia yang dapat mencalonkan diri tetapi orang awam pun dapat dicalonkan asalkan mendapat rekomendasi dari salah satu Institusi gereja yang masuk dalam kelompok pemberi rekomendasi dari bidang keagamaan, sehingga majelis jemaat, atau tokoh-tokoh yang dinilai mampu membawa suara gereja dalamĀ MRPBD.
“Kalau pendeta sudah masuk dalam politik praktis lalu umat Tuhan mau dibawa kemana lagi, karena sampai Hamba Tuhan sudah masuk dalam dunia politik praktis sudah pasti ada perpecahan kedepannya karena berbicara politik berarti kita bebicara kepentingan,” ungkap
Dikatakan mama Awom, kita semua ketahui dalam lembaga gerejawi yang mempunyai banyak umat di Tanah Papua adalah GKI, sehingga kami harapkan agar GKI dapat memberikan ruang kepada dedominasi gereja yang lain untuk dapat merekomendasikan perwakilannya untuk ikut juga dalam bursa pencalonan anggota MRPBD.
“Jangan kita anggap bahwa kita merupakan institusi gereja yang besar dan memiliki banyak umat lalu harus memposisikan diri untuk harus lebih banyak mengusulkan calon anggota MRPBD tanpa memperdulikan dedominasi gereja yang lain tapi mari kita berikan juga kesempatan kepada dedominasi gereja yang lain sehingga dapat berjalan demi kemajuan Tanah Papua kedepan,” terang Mama Awom.
Lanjut mama Awom, ibarat sebuah perahu yang berlayar di laut, dedominasi gereja lain itu sebagai semang dan juga dayung yang dapat bersama GKI membawa perahu besar ini sampai ketujuan. (jd)