Beranda Sosial Jadi Khotib Sholat Idul Fitri Wagub Ahmad Nausrau Berpesan Jadilah Pribadi Yang...

Jadi Khotib Sholat Idul Fitri Wagub Ahmad Nausrau Berpesan Jadilah Pribadi Yang Peduli Sesama

78
0
BERBAGI

Kota Sorong, mediabetewnews.com – Wakil Gubernur Papua Barat Daya, Haji Ahmad Nausrau menjadi khotib pada pelaksanaan Sholat Idul Fitri 1446 Hijriah yang berlangsung di lapangan upacara kantor Wali Kota Sorong, Senin, 31 Maret 2025.

Dalam khotbahnya, Wakil Gubernur Papua Barat Daya Ahmad Nausrau menyampaikan, langkah indah alunan takbir, tahlil dan tahmid yang terus berkumandang sejak malam hingga di hari yang mulia ini.

” Gema takbir, tahlil dan tahmid yang berkumandang sebagai wujud ungkapan rasa syukur untuk menghiasi hati dan lisan atas karunia berupa nikmat iman Islam dan nikmat kesehatan serta panjang umur sehingga pada hari ini masih dapat dipertemukan oleh Alllah dengan hari yang fitri ini,” sebut Ahmad Nausrau.

Lebih lanjut Ahmad Nausrau menyebut dengan takbir, tahmid dan tahlil kita melepas ramadan yang insya allah telah mengasah nalar dan membasuh jiwa kita semua.

” Dengan takbir, tahlil dan tahmid kita melepas bulan suci itu dengan jiwa yang kuat dan penuh optimisme bahwa betapapun beratnya tantangan dan sulitnya situasi ada Allah SWT yang selalu bersama kita,” kata Ahmad Nausrau.

Ahmad Nausrau mengingatkan bahwa ramadan adalah karunia agung dan kado istimewa dari Allah SWT untuk membuat hidup kita jauh lebih baik dari sebelumnya.

Selain penuh kesyukuran dan kebahagiaan, hari ini juga menjadi momentum terbaik untuk menguatkan tekad di dalam hati kita untuk tetap menjaga taqwa dan keistiqomahan kita sesudah sebulan suci penuh berpuasa di bulan Ramadan.

” Kita ingin terus berusaha dan berjuang menghadirkan taqwa di dalam kehidupan kita serta mempertahankan amalan yang telah dilakukan agar tetap lestari sepanjang waktu,” tutuenya.

Ahmad Nausrau mengatakan ramadan sesungguhnya telah mendidik jiwa kita, menghaluskan hati, menajamkan nurani dan membiasakan diri berjuang menekan keinginan menahan lapar dan haus dan memperbanyak ibadah.

Ia juga mengatakan, ramadan hadir untuk menguatkan ketaqwaan kepada Allah SWT dan waspada di dalam hidup, sehingga kita menjalani hari-hari yang penuh dengan hati-hati agar jangan lalai terhadap perintah Allah.

Ahmad Nausrau menekankan, bukan hanya soal ibadah nafsiyah tetapi juga tentang kejujuran dalam amanah tentang keadilan dalam kebijakan tentang kasih sayang dalam persaudaraan dan tentang bagaimana kita memaknai hidup sebagai ladang kebaikan bagi sesama.

Semangat ibadah dan kebaikan yang telah kita latih selama ramadan jangan sampai goyah diterpa godaan kelalaian dalam berbagai bentuknya.

” Kita berjuang untuk tetap teguh seberat apapun cobaan yang datang seperti pohon yang akarnya menghujam ke dalam tanah meski badai menerpa,” kata Ahmad Nausrau.

Alumni Al Azhar Mesir itu berpesan, setelah ramadan pergi kita berusaha untuk menjadi pribadi yang peduli terhadap sesama, mengutamakan keadilan dan adab dalam setiap sikap dan tindakan kita.

Ramadan juga mengajarkan kepada kita tentang pentingnya Ukhuwah Islamiyah dan Ukhuwah Wathoniyah.

” Kita adalah satu kesatuan dalam keberagaman. Maka persatuan bangsa khususnya kita yang ada di Provinsi Papua Barat Daya perlu kita jaga dengan menghindari perpecahan fitnah dan kebencian,” kata Ahmad Nausrau.

Ia mengingatkan kita mengutamakan musyawarah dan menyelesaikan berbagai persoalan, jangan sampai kita biarkan ada pihak-pihak yang ingin memecah belah persatuan, memecah belah kerukunan dan memecah belah kebersamaan kita

Selama ramadan umat Islam telah banyak belajar tentang arti kejujuran, kesabaran dan kebijakan dalam mengambil keputusan.

” Kita harus tetap menjaga dan menegakkan nilai-nilai musyawarah, menjunjung tinggi kebijaksanaan dan menghindari sikap egoisme serta kezaliman dalam kepemimpinan baik secara personal, keluarga bahkan dalam tingkatan yang lebih tinggi.

“Jangan biarkan budaya musyawarah tergantikan oleh kepentingan pribadi dan kelompok dan mengabaikan keadilan sosial,” tuturnya.

Ahmad Nausrau berharap bahwa setiap pemimpin di daerah bahkan wakil-wakil kita yang ada di DPR adalah mereka yang mengutamakan kepentingan rakyat, mengutamakan hikmat dan kebijakan bukan berjuang untuk kepentingan segelintir orang bahkan membiarkan rakyat kita terdzolimi. (Edi)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here