SORONG, – Melihat kondisi politik di Provinsi Papua Barat Daya sebagai provinsi termuda di Indonesia maka intelektual muda Papua Barat Daya menilai bahwa yang pantas memimpin dan menjabat sebagai Gubernur termuda ini adalah Yoppie O. Wayangkauw yang adalah orang asli Papua dari aparat militer. Demikian dikatakan Intelektual muda asal Sorong Selatan asal Kokoda, Selvianus Sefnat Maikiay, S.IP saat ditemui media ini disalah satu café di Aimas, Kabupaten Sorong, Rabu (10/4) siang tadi.
“Saya mendukung bapak Yoppie Wayangkauw sebagai calon Gubernur Papua Barat Daya karena beliau merupakan anak asli Papua pertama yang memperoleh pangkat Letnan Jenderal di TNI AD dan juga beliau sudah menunjukan kinerja yang baik dibeberapa daerah di Papua Barat Daya demi memajukan daerah dan terlebih khusus Orang Asli Papua,” terang Selvianus.
Selain itu kata Selvianus, Provinsi Papua Barat Daya merupakan provinsi baru sehingga membutuhkan pemimpin yang tegas dan bersih dari berbagai persoalan hukum sehingga dalam menjalankan roda pemerintahan akan lebih memperhatikan masyarakat terlebih khusus masyarakat asli Papua.
Contohnya, Provinsi Papua Barat saat berdiri dipimpin oleh seorang aparat Jenderal asal Papua, Brigjend. ( Purn) Almarhum Abraham Otovianus Aturury dan terbukti pemerintahan dapat berjalan baik hingga berakhir masa jabatannya sehingga Papua Barat Daya harus mencontohi hal tersebut untuk itu Provinsi Papua Barat Daya sebagai provinsi termuda harus mengikuti jejak Provinsi Papua Barat Daya.
Sementara intelektual muda asal Kabupaten Maybrat (Aifat), Jefry Aifat yang ditemui media ini di salah satu juga menyampaikan hal sama, mendukung Joppye Wayangkau untuk mencalonkan pada bursa pemilihan kepala daerah tahun 2024 mendatang.
Dikatakan Jefry, Letnan Jenderal TNI (Purn.) Joppye Onesimus Wayangkau (lahir 17 Juli 1962) adalah seorang Purnawirawan TNI-AD yang terakhir menjabat sebagai Komandan Pusat Teritorial Angkatan Darat.
Riwayat Jabatan Yoppye Wayangkau :
- Danton, Danki, Pasi Yonif 405/Surya Kusuma Brigif 4/DR Kodam IV/Dip (1986—1994)
- Danyonif 401/Banteng Raiders (2002—2003)
- Dandim 0736/Batang (2004—2005)
- Danbrigif 24/Bulungan Cakti (2009—2011)
- Asops Kasdam XVII/Cenderawasih (2011—2012)
- Danrem 172/Praja Wira Yakthi (2012—2013)
- Irdam XVII/Cenderawasih (2013—2014)
- Wadanpussenif Kodiklat TNI AD (2014—2015)
- Kasdam V/Brawijaya (2015—2016)
- Pati Sahli TK III Bid. Sosbud HAM Panglima TNI (2016)
- Pangdam XVIII/Kasuari (2016—2020)
- Danpusterad (2020). (jason)