Home Lintas Papua Herry Korano : Pernyataan Yanto Amus Ijie Adalah Pernyataan Yang Tidak Beretika...

Herry Korano : Pernyataan Yanto Amus Ijie Adalah Pernyataan Yang Tidak Beretika dan “Tidak Tau Adat”

61
0
SHARE

SORONG, mediabetewnes.com – Pernyataan Yanto Amus Ijie yang dilansir salah satu media online beberapa hari lalu yang sempat menyebutkan nama wilayah adat Saereri membuat Komandan Polisi Byak (Mangganggang), Herry Korano angkat suara dan menegaskan bahwa pernyataan dari saudara Yanto Amus Ijie sangatlah tidak beretika dan pernyataan itu adalah gambaran dari anak Papua yang “tidak tau adat”.

“Saya Komandan Mangganggang Sorong Raja menyampaikan kepada saudara Yanto Ijie bahwa pernyataan yang dimuat di media online sangatlah tidak beretika karena Mananwir Paul Finsen Mayor adalah salah satu pimpinan adat tertinggi dari tujuh wilayah adat  yang ada di atas Tanah Papua,” jelas Herry Korano.

Lanjut Herry, kalau saudara Yanto Ijie tidak mengerti dan tahu tentang adat jangan saudara bicara karena kalau saudara berbicara salah akan sangat berdampak yang tidak bagus di kalangan masyarakat karena masyarakat selama ini hanya tahu Ketua DAP Wilayah III Doberay hanya Mananwir Paul Finsen Mayor.

Ditambahkan Herry, dan juga Mananwir Paul Finsen Mayor sudah banyak mambantu menyelesaikan persoalan adat dari masyarakat adat yang ada di wilayah Doberay di kantornya di Manokwari, jadi sekali lagi saya selaku Komandan Mangganggang Sorong sangat mengutuk keras pernyataan dari Saudara Yanto Ijie yang saya nilai telah melecehkan harga diri dari seorang pimpinan adat tertinggi di wilayah adat Doberay.

“Mananwir Paul Finsen Mayor dalam kerja-kerja adatnya tidak pernah membuat permasalahan baik dengan pemerintah maupun masyarakat adat dan tidak pernah melakukan hal yang berlawanan dengan hukum hingga dipenjarakan. Tetapi berbeda dengan saudara Yanto Ijie, saat menjabat sebagai Pegawai Negeri Sipil/Alat Sipil Negara pada Dinas Perumahan Provinsi Papua Barat telah melakukan tindak kejahatan yang sangat dibenci dan dikutuk oleh seluruh orang di dunia ini termasuk masyarakat adat Papua yaitu Korupsi bahkan sampai dipenjara dan baru saja keluar,” beber Herry.

Ditambahkan Herry, saya juga ingin ingatkan kepada saudara Yanto ijie. Saudara adalah mantan koruptor bahkan sudah diberhentikan dari Pemerintah Provinsi Papua Barat sebagai PNS/ASN, jadi janganlah mencari panggung lagi di Provinsi Papua Barat Daya sekalipun saudara Yanto Ijie adalah anak adat dari salah satu suku wilayah Doberay karena jabatan dalam tim perjuangan pemekaran Provinsi Papua Barat Daya tidak diakui oleh Sekretaris tim Yan Piter Bosawer bahkan dalam perubahan komposisi tim nama Yanto Amus Ijie juga tidak ada.

Lebih lanjut Herry mengatakan, Mananwir Paul Finsen Mayor merupakan anak adat asli dari salah satu Suku Besar di Raja Ampat yaitu Suku Betew sehingga pernyataan yang menyidir bahwa Paul Finsen Mayor adalah orang pendatang di wilayah Doberay adalah pernyataan yang salah karena Mananwir Paul Finsen Mayor adalah anak adat asli Raja Ampat dari suku Betew.

“Saya sebagai komandan Mangganggang tidak pernah gentar bahkan siap perang apabila ada orang yang menganggu atau melibatkan wilayah adat kami dalam satu persoalan adat, bahkan saya juga akan berbicara dengan pimpinan adat kami agar kedepan jangan memilih suku tertentu dalam pesta demokrasi,” ungkap Herry sembari menambahkan bahwa pernyataan tegas ini saya sampaikan sehingga jangan ada yang beranggapan bahwa kami ini adalah orang pendatang karena kami juga adalah orang asli Papua. (jd)

 

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here