SORONG, mediabetewnews.com – Kabupaten Raja Ampat yang dijuluki sebagai Surga Kecil Yang Jatuh Ke Bumi bisa saja menjadi neraka ketika ada salah satu suku dari 4 suku besar yang ada di Raja Ampat mengklaim bahwa Raja Ampat adalah milik mereka.
Anggota DPRD Kabupaten Raja Ampat asal Partai Golkar, Drs. Marthinus Mambraku ketika dimintai tanggapan terkait pernyataan tersebut mengatakan, Kabupaten Raja Ampat dari jaman dulu hingga kini tidak ada satu suku pun yang berani mengkalaim bahwa Raja Ampat adalah milik mereka.
Lanjut Marthinus, kami pernah duduk untuk menyelesaikan persoalan ini dan waktu itu ada salah satu suku mengklaim bahwa mereka pemilik Raja Ampat dengan batas-batas wilayah yang sudah mereka tentukan.
Akibatnya kata Marthinus, kami dilaporkan sampai ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dan kami sudah menyelesaikan persoalan itu dan ketika itu dihadiri juga oleh mantan Wakil Bupati, Drs. Inda Arfan, M.Dev (Almarhum) dan beberapa pejabat Kabupaten Raja Ampat.
“Jadi, saya mau mengingatkan kembali bahwa jangan ada yang berani mengklaim bahwa Raja Ampat itu milik suku ini dan suku itu karena apabila sampai terjadi maka akan memicu konflik antar suku di Raja Ampat yang berakibat Raja Ampat bukan lagi Sorga tetapi Neraka bukan saja untuk masyarakat adat tetapi pemerintah dan para wisatawan,” terang Marthinus.
Dikatakan Marthinus, hingga saat ini belum ada tulisan dari manapun yang menulis bahwa Raja Ampat adalah milik suku tertentu karena apabila ada yang mengaku maka tatanan kehidupan dari leluhur kita yang makan satu piring, tidur satu bantal dan mencari makan bersama akan hancur berantakan.
“Jadi mari kita sebagai anak adat jangan karena pencalonan Majelis Rakyat Papua Barat Daya (MRPBD) kita hancur leburkan tradisi leluhur kita,” tutup Marthinus. (jd)