SORONG, mediabetewnews.com – Membuat atau memberikan sesuatu kepada tanah kelahiran bukan dengan memberikan uang tetapi dengan membangun sesuatu yang dapat bermanfaat bagi seluruh masyarakat di tanah kelahirannya, inilah bukti nyata bahwa orang tersebut peduli akan tanah kelahirannya.
Hal ini yang ditunjukan oleh Menteri Investasi/Ketua BKPM Republik Indonesia, Bahlil Lahadalia kepada masyarakat Kabupaten Fak-Fak dengan membangun landasan pacu (run way) sepanjang 2.000 meter dan terminal Bandara Siboru. Demikian dikatakan Ketua Dewan Ideologi PA Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Paul Fincen Mayor, S.IP melalui pesan What’s App yang diterima media ini, Sabtu (28/1) pagi tadi.
Dikatakan Mananwir, Bahlil Lahadalia adalah seorang yang lahir dan dibesarkan serta mengenyam pendidikan di Kota Pala, Fak-Fak setelah selesai sekolah di Fak-Fak, Bahlil merantau untuk mengejar karirnya di luar Papua, alhasil saat ini dipercayakan oleh Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Investasi/Ketua BKPM pada Kabinet Indonesia Maju.
Ditambahkan Paul, dengan duduk sebagai Menteri Investasi/Ketua BKPM pada Kabinet Indonesia Maju, Bahlil selaku anak Papua selalu berpikir apa yang akan diberikan kepada tanah kelahirannya di Fak-Fak yang kedepannya dapat membuat masyarakat Fak-Fak sejahtera.
Lanjut Paul, akhirnya muncullah satu gebrakan yang dilakukan oleh Bahlil Lahadalia yakni membangun terminal dan memperpanjang landasan pacu (run way) dari Bandara Siboru sehingga dapat didarati oleh pesawat berbadan lebar sehingga kedepan apabila ada wisatawan yang ingin ke Fak-Fak tidak lagi melalui Bandara Deo Kota Sorong tapi dapat langsung ke Fak-Fak karena fasilitas Bandara Siboru sudah memadahi.
“Menteri Investasi/Ketua BKPM sudah memikirkan apa yang akan terjadi di Kabupaten Fak-Fak bila memiliki bandara yang representative apalagi potensi sector pariwisata bawah laut di kota yang dijuluki sebagai Kota Pala ini sangat menjanjikan dan tidak kalah indahnya dengan wisata bawah laut di Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya,” terang Paul.
Dikatakan Paul, dengan hadirnya bandara yang representative dan dapat didarati oleh pesawat berbadan lebar ini menunjukan bahwa seorang Bahlil Lahaladia sangat peduli dengan Tanah Papua terlebih khusus tanah kelahirannya, Fak-Fak. (jd)
