Teminabuan, mediabetewnews.com – Masalah minuman keras (miras) di Kabupaten Sorong Selatan kembali mengakibatkan perkelahian berdarah. Kali ini seorang pria berinisial BR harus berurusan dengan polisi, usai membacok Nasir Musahad (31) pria tak bersalah itu di rumah kosnya, di kompleks Sengget Kelurahan Kaibus Distrik Teminabiuan, Sabtu ( 29/3/2025) sore sekitar pukul 17 :30 Wit.
Akibat perkelahian berdarah itu , Nasir Musahad mengalami luka robek di punggung belakang bagian kanan yang diduga kena bacokan parang yang di gunakan oleh pelaku BR. Peristiwa pembacokan ini korban sudah lamgsung melaporkan pelaku ke Sat Reskrim Polres Sorong Selatan pada saat itu juga dan saat ini di sedang dilakukannya penyeledikan oleh tim penyidik Sat Reskrim Polres Sorong Selatan.
Korban Nasir Musahad saat ditemui media ini di rumahnya Minggu (30/3/2025) menceritakan peristiwa ini secara tiba tiba.Dimana saat itu, pelaku BR yang dalam keadaan dipengaruhi miras datang berama dengan seorang temannya berinsial MS yang juga dalam keadaan mabuk masuk ke rumah kosnya langsung menyerang korban dengan sebilah parang.
“Saya juga tidak punya masalah dengan pelaku dan juga saya tidak mengenal pelaku tapi saat pelaku datang langsung tiba tiba meyerang saya dengan Parang. pelaku pertama mengayun parang ke arah kepala saya tapi saya menghindar dan kemudian menyerang saya lagi dan mengenai punggung belakang bagian kanan,” cerinya.
Nasir mengutarakan, usai melakukan penyerangan dan pembacokan itu pelaku bersama rekannya langsung kabur. Ia juga sangat terkejut dengan peristiwa ini yang tanpa sebab tanpa ada pokok persoalannya sehingga dirinya dianiaya.
Selaku korban Nasir Musahad minta untuk kepolisian resort Sorong Selatan segara mengambil tindakan tegas menangkap pelaku sebagaimana laporan polisi yang ia sudah lakukan di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu ( SPKT ). Sebagai mana surat tanda penerimaan laporan nomor : STP/35/III /SPKT-I / Polres Sorong Selatan/Polda Papua Barat Daya tertanggal 29 Maret 2025.
“Saya selaku korban minta kepada Kapolres Sorong Selatan lebih khususnya penyidik yang menangani kasus ini segara menangkap pelaku untuk pengembangan kasus selanjutnya,” pintahnya.
Sementara itu Ketua Pemuda suku Iwaro Kampung Puragi Distrik Metemani, Markus Makiae mengutuk tindakan premanisme yang dilakukan oleh pelaku utama BR maupun rekannya MS yang diduga memfasilitasi BR untuk datang melakukan penganiayaan terhadap korban Nasir Musahad. Ia mendesak kepolisian resor Sorong Selatan untuk serius mengambil tindakan tegas terhadap pelaku.
“saya minta kepada kepolisian Sorong Selatan untuk secara serius menangani kasus ini dan menahan pelaku untuk mempertanggung jawabkan perbuatan mereka sehingga kedepan tidak mengulangi tindakan atau perbuatan yang sama,” tegasnya.
Sementara itu dari data yang dihimpun pelaku BR merupakan pegawai ASN yang bertugas di dinas Pendidikan Kabupaten Sorong Selatan. oleh karena itu pemuda suku Iwaro dan korban Nasir Musahad minta kepada Kepala Dinas Pendidikan untuk mengambil tindakan tegas terhadap stafnya yang diduga telah melakukan tindakan pidana penganiaya. (bk)