SORONG, – Pasangan Calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 3, Elisa Kambu dan Ahmad Nausrau adalah pasangan calon yang bukan hanya bicara saja tetapi sudah pernah berbuat sekalipun bukan di wilayah Papua Barat Daya. Demikian dikatakan Wakil Ketua Relawan Elang Sahabat ELKAM Papua Barat Daya, Abdul Rahman Lodji, S.IP kepada media ini di Sekretariat Relawan Elang Sahabat ELKAM Papua Barat Daya, Rabu (31/10/2024).
Dikatakan Rahman, pasangan Elisa Kambu dan Ahmad Nausrau atau dikenal dengan pasangan ESA dalam menyampaikan visi dan misi saat bertatap muka dengan masyarakat bukan hanya bicara saja tetapi apa yang disampaikan kepada masyarakat semua itu sudah dikerjakan saat menjabat sebagai Bupati Kabupaten Asmat.
Lanjut Rahman, program yang disampaikan seperti pendidikan gratis, kesehatan gratis, pemberdayaan ekonomi kerakyatan, pembangunan infrastruktur seperti pembangunan jalan beton dan bandara diatas rawa beberapa program unggulan yang ada dalam visi dan misi pasangan ESA benar-benar di jalankan dan dirasakan oleh masyarakat setempat, mengakibatkan masyarakat Asmat merasa kehilangan saat calon gubernur Papua Barat Daya nomor urut 3 ini akan meninggalkan Kabupaten Asmat.
Dikatakan Rahman, dari 5 pasangan calon gubernur Provinsi Papua Barat Daya, ada 4 pasangan calon yang merupakan pimpinan daerah (bupati) yang sudah berpengalaman namun apakah visi misi yang mereka paparkan kepada masyarakat sudah benar-benar mereka kerjakan saat menjabat sebagai bupati didaerah yang mereka pimpin? Belum tentu karena masih banyak masyarakat dan ASN yang mengeluh terkait dengan program pendidikan dan kesehatan di daerah yang mereka pimpin.
Lanjut Rahman, namun berbeda dengan pasangan calon gubernur PBD nomor urut 3, Elisa Kambu yang dalam pengabdiannya di tanah orang bisa membuat masyarakat dan ASN senang karena apa yang menjadi hak dari masyarakat seperti bantuan-bantuan selalu tersalur tepat sasaran begitu juga yang menjadi hak dari ASN selalu diterima utuh dan tepat waktu tanpa ada embel-embel ini dan itu.
“Masyarakat Papua Barat Daya pada hari pencoblosan nanti harus memilih pemimpin yang telah teruji, berpengalaman dan mempunyai program kerja yang realistis dan yang sudah pernah dikerjakan 5 atau 10 tahun sebelum mencalonkan diri sebangai calon gubernur dan wakil gubernur PBD karena apabila masyarakat salah memilih maka masyarakat akan menderita 5 tahun kedepan, padahal hadirnya Provinsi Papua Barat Daya di Tanah Papua bertujuan untuk mensejahterkan masyarakat terlebih khusus masyarakat asli Papua,” tutup Rahman. (**)