MAYBRAT, – Septinus Naa sebut Kepala Dinas PU Kabupaten Maybrat diduga menggunakan anggaran APBD untuk membiayai membiayai istrinya masuk sebagai anggota DPRK Maybrat terpilih periode 2024-2024, dan membeli partai kepada pasangan calon tertentu untuk maju pada Pilkada Kabupaten Maybrat.
“Saya ini sebagai jenderal lapangan untuk bawa partai PDI-Perjuangan usung Bernard sagrim sebagai bupati Maybrat lalu dan berikan jabatan kepada Kepala Dinas PU untuk kelola APBD Maybrat yang adalah uang rakyat namun diduga uang rakyat tersebut dipakai untuk membiayai istrinya masuk menjadi anggota DPRK Maybrat dan membeli partai untuk Paslon tertentu,” ungkap Septinus Naa kepada media ini, Senin (14/10/2024).
Lanjut Septinus, bukan hanya itu, tetapi uang rakyat tersebut diduga digunakan juga untuk membeli partai kepada kandidat tertentu yang mencalonkan diri sebagai bupati Maybrat periode 2024-2029.
“Kami ini sama-sama baku tau kartu, saya ini menjabat sebagai anggota DPRK sudah 4 periode dan saya tidak punya dosa tetapi Kepala Dinas PU itu ada dosa, karena rekam jejak dia saya tau benar,” ujar Septinus.
Dikatakan Septinus, memangnya gaji pegawai negeri itu berapa sih? Baru dia (Kadis PU) dapat uang dari mana sampai bisa belanja partai dan mobilisasi masa untuk mendukung salah satu kandidat untuk maju pilkada Maybrat.
“Kami yang memenangkan pasangan Sagrim-Kocu (sako) periode lalu. Kalau mereka itu kumpul anggaran untuk beli partai dan pakai untuk maju Pilkada Maybrat serta membiayai istri masuk anggota DPRK,” terang Septinus.
Septinus berharap, penegak hukum segera mengambil langkah dengan memanggil yang bersangkutan untuk dimintai keterangan terkait dugaan aliran dana APBD Maybrat yang dipergunakan itu.
Sementara Kepala Dinas PU Maybrat saat dikonfirmasi media ini mengatakan, tidak mau membalas pantun di media apalagi dengan berita yang tidak berbobot seperti ini dan terkesan ada interest politik. ”Saya tidak mau berbalas pantun dengan berita yang tidak berbobot dan terkesan ada interes politik,”ungkap Kadis PU. (ones semunya)
