SORONG, Bertempat di Kantor Dewan Adat (DAP) Wilayah III Doberay Papua Barat dan Papua Barat Daya Senator Papua Barat Daya, Paul Finsen Mayor bersama para tokoh yang terdiri dari tokoh adat, tokoh agama, tokoh perempuan, dosen dan para guru mendeklarasikan berdirinya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang diberi nama SMK Papua Bangkit yang didalamnya terdapat beberapa jurusan seperti, Pertambangan, Perminyakan, Farmasi, Multimedia (IT), Administrasi Perkantoran.
Pendiri sekaligus pemerkarsa lahirnya SMK Papua Bangkit, Paul Finsen Mayor, S,IP, CM.NNLP yang juga Anggota DPD-RI terpilih periode 2024-2029 dalam keterangan persnya didepan awak media mengatakan, SMK Papua Bangkit ini berdiri dilatar belakangi oleh masih banyaknya anak-anak asli Papua yang putus sekolah dan juga untuk menjawab kebutuhan tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan dengan menyiapkan sumberdaya manusia yang fokus dibidang pertambangan dan perminyakan.
“Besok ini ada pembangunan smelter di Kawasan KEK Sorong dan juga ada perusahaan tambang yang masuk di Papua Barat Daya dan Tanah Papua maka SMK Papua Bangkit sebagai salah satu sekolah yang fokus menyiapkan sumber daya manusia dalam bidang pertambangan dan perminyakan dapat terlibat dalam penyediaan tenaga kerja yang terampil dan siap pakai untuk bersaing dalam dunia ketenagakerjaan,” ungkap Paul.
Lanjut Paul, selain itu juga, SMK ini juga hadir untuk meningkatkan sumber daya manusia di Tanah Papua terlebih khusus di Kota Sorong Provinsi Papua Barat Daya karena hari ini ada 31.216 anak asli Papua tidak sekolah belum lagi yang peranakan dan lahir besar di Tanah Papua.
“SMK Papua Bangkit ini berdiri untuk meningkatkan sumber daya manusia di Tanah Papua terlebih khusus di Kota Sorong yang saat ini memiliki kurang lebih 31,216 anak asli Papua dan non Papua yang tidak bersekolah sehingga kedepan dengan hadirnya SMK Papua Bangkit ini dapat menjawab kondisi tersebut sehingga anak-anak asli Papua tidak lagi menjadi penonton,” terang Paul.
Dikatakan Paul, untuk sementara ini SMK Papua Bangkit akan melakukan aktifitas belajar mengajar menggunakan ruang kelas dari SMP Negeri 5 Suprau, Distrik Kelurahan Maladu-Mes Kota Sorong dengan tenaga pengajar yang benar-benar berkompeten dan berpengalaman dalam jurusan yang tersedia pada SMK Papua Bangkit.
“Kami akan mulai melakukan penerimaan siswa pada akhir bulan Juni 2024 dan terbuka untuk umum sama seperti sekolah-sekolah lain di Kota Sorong dan waktu penerimaan pihak yayasan akan mengumumkan kepada seluruh masyarakat Kota Sorong sementara untuk tenaga pihak yayasan sudah mepersiapkan semua itu sesuai dengan jurusan yang ada,” jelas Paul.
Dikatakan Paul, SMK Papua Bangkit juga menjalankan pendidikan berpola asrama yang mana siswa akan ditampung di asrama dengan tujuan agar mereka tidak lagi mengeluarkan biaya lain-lain ketika akan berangkat sekolah sekaligus dalam asrama mereka juga ditempa guna merubah ahlak mereka sehingga kedepan setelah selesai dari SMK Papua Bangkit siswa-siswi selain memiliki ilmu yang dapat diimplementasikan dalam dunia kerja juga memiliki ahlak yang mulia.
Sementara Ketua Yayasan Pendidikan Bangun Persaudaraan (YPBP), Piet Lelmalaya mengatakan, sekolah ini dibawah naungan Yayasan Pendidikan Bangun Persaudaraan yang juga didirikan oleh Senator Papua Barat Daya, Paul Finsen Mayor dan saya ditunjuk oleh bapak Paul Finsen Mayor sebagai ketua yayasan.
“SMK Papua Bangkit berada dibawah naungan Yayasan Pendidikan Bangun Persaudaraan. Kita berbicara persaudaraan karena yang hidup diatas Tanah Papua adalah masyarakat yang homogen dan yayasan ini sudah berakta notaris serta sudah yang sudah berbadan hukum karena sudah terdaftar juga pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum HAM) dengan Nomor AHU-001911.AH.01.04 Tahun 2023 tertanggal 28 Nopember 2023,” beber Piet. (jd)