Home Lintas Papua Warga Pendatang Wajib Pilih Orang Moi Jadi Walikota Sorong

Warga Pendatang Wajib Pilih Orang Moi Jadi Walikota Sorong

45
0
SHARE

SORONG, – Warga pendatang atau nusantara wajib memilih Calon Walikota yang berasal dari Suku Moi untuk menjadi walikota Sorong periode 2024-2029. Hal ini sebagai balas jasa kepada Suku Moi sekalipun hal itu tidak diminta oleh orang Moi yang sudah mau menerima kita warga pendatang untuk hidup berdampingan dengan mereka di Tanah Malamoi. Hal ini diungkapkan Keren Aipassa warga pendatang asal Ambon yang lahir dan besar di tanah Malamoi saat ditemui media ini disalah satu café dibilangan Kampung Baru, Kota Sorong, Rabu (5/6) sore.

“Hal ini saya sampaikan karena kita sebagai pendatang yang sudah tinggal di atas tanah Malamoi ini harus merasa bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan dan khususnya kepada masyarakat Moi yang sudah mau menerima kita untuk datang, tinggal dan mencari nafkah untuk keluarga kita, apalagi kita yang sudah lahir dan besar diatas tanah Malamoi ini,” ungkap Keren.

Dikatakannya, oleh karena itu dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah yang akan dilaksanakan pada 27 Nopember 2024 mendatang, marilah kita memberi dukungan penuh kepada anak asli dari Suku Moi sebagai ungkapan rasa terima kasih kita sebagai pendatang kepada suku Moi yang sudah mau menerima kita untuk tinggal berdampingan dengan mereka.

Lanjutnya, seluruh masyarakat suku Moi dapat bersatu tinggalkan rasa egois dan kepentingan pribadi maupun kelompok dan tentukan siapa calon yang akan maju karena sesuai perkembangan yang akan mencalonkan diri pada Pilkada walikota dan wakil walikota ada beberapa orang antara lain, Septinus Lobat, Barbalina Osok, Silas Kalami.

“Orang Moi harus bersatu dan berkomitmen, tinggalkan semua kepentingan pribadi maupun kelompok daan tentukan siapa figure yang akan maju mewakili suku Moi dalam pemilikada walikota sehingga tidak membuat bingung warga pendatang dalam menentukan pilihan karena kalau ada dua figure orang Moi secara otomatis warga pendatang akan tercerai, tapi kalau hanya satu maka warga pendatang sudah pasti akan menentukan pilihan kepada orang Moi sebagai pemilik Kota Sorong,” ungkap Keren.

Dikatakannya, pernyataan tokoh intelektual muda Immeko, Silvanus Sefnat Maikiay, S.IP merupakan pernyataan seorang yang tahu menghargai dan menghormati nilai-nilai adat dan istiadat dari sesama orang asli Papua. Inilah yang patut dicontohi oleh seluruh anak bangsa yang tinggal dan menetap di Tanah Malamoi. (jd)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here