Sorong, mediabetewnews.com – Melihat gonjang-ganjing masalah adat yang ada di Raja Ampat beberapa hari belakangan ini yang termuat pada media online lokal maupun nasional terkait pencalonan anggota Majelis Rakyat Papua Barat Daya (MRPBD) membuat Anak adat Suku Maya, sub Suku Ambel, Simson Sonoy angkat suara.
Saat ditemui media ini di salah satu cafe dibilangan Km 8 Kota Sorong Simson mengatakan, perseturuan yang terjadi dalam perekrutan calon anggota MRPBD di Raja Ampat antar sesama anak Raja Ampat perlu dipertanyakan.
“Perseteruan ini seharus dapat diselesaikan dengan cepat oleh kepala-kepala suku sehingga tidak melebar atau membias hingga menjadi konflik antar suku di Raja Ampat,” ungkap Simson.
Namun kata Simson, khususnya dari Suku Maya, bagaimana kepala Suku mau selesaikan masalah besar seperti ini sementara masalah kecil dalam DAS Maya sendiri tidak bisa diselesaikan.
“Masalah kecil dalam DAS saja tidak bisa diselesaikan seperti dualisme kepemimpinan bagaimana mau selesaikan masalah antar suku dan juga keabsahan sebagai pimpinan patut dipertanyakan karena seluruh masyarakat adat Maya tidak mengakui kepemimpinan Saudara Kristian Tebu,” terang Simson.
Lanjut Simson, tidak adanya pengakuan dari masyarakat adat Maya kepada Kristian Tebu sebagai Ketua DAS Maya dikarenakan musyawarah adat yang dilakukan untuk memilih Kristian Tebu sebagai ketua DAS Maya tidak sesuai dengan mekanisme adat yang sebenarnya.
Ditambahkan Simson, bagaimana mau dikatakan sah sementara sub suku yang diundang untuk musyawarah hanya sub suku tertentu saja itupun juga tidak semua melainkan kereta atau tertentu saja yang hadir dalam musyawarah tersebut, lalu bagaimana mau dikatakan dah kalau yang pilih hanya sub suku tertentu saja?. (jd)
