SORONG, mediabetewnews.com – Persoalan perebutan jabatan dalam pemerintahan Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya sangat memprihatikan, yang mana sesama adat Papua saling sikut menyikut dalam meperebutkan jabatan dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pada kedua pemerintahan ini.
Dewan Adat Papua (DAP) Wilayah III Doberay yang merupakan rumah besar masyarakat adat Papua yang membawahi dua provinsi sangat menyayangkan kondisi tersebut.
Menurut Ketua Dewan Adat Papua Wilayah III Doberay, Mananwir Paul Fincen Mayor, S.IP,. CM. NNLP kondisi seperti ini tidak mencerminkan kondisi politik yang Semestinya saling merangkul sesama anak adat Papua tetapi sebaliknya akan menghancurkan sesama anak Papua yang kedepannya mereka tidak akan memiliki seorang pemimpin yang berkualitas dan berkompeten.
Lanjut Mananwir, politik yang dibangun oleh anak-anak adat Papua saat ini dengan saling sikut menyikut dalam memperebutkan jabatan dalam OPD pada kedua pemerintahan provinsi ini adalah tipe “zoon politicon” ( Binatang Politik) yang artinya hari ini makan apa, besok kita makan siapa ( baku makan dan baku kasih hancur ).
Ditambahkan Mananwir, apabila gaya berpolitik seperti ini terus dibangun oleh anak-anak adat Papua maka 10-20 tahun mendatang Orang Asli Papua tidak akan ada pemimpin yang berkualitas dan dapat didukung oleh semua orang Asli Papua.
Oleh karena itu kata Mananwir selaku representasi masyarakat adat Papua pada dua provinsi ini menghimbau kepada seluruh anak adat untuk membangun politik komitment Tunggal yakni kalau benar dan sudah sepakat maka tetap komitmen dan saling merangkul serta melindungi.
“Apabila anak-anak adat Papua tidak mampu merubah sistim yang mereka bangun sekarang ini sama saja dengan mereka telah menggali lubang yang sebentar lagi mereka yang akan masuk dalam lubang yang mereka gali dan orang dari luar akan datang dan menempati tempat yang mereka perebutkan,” terang Mananwir kepada media ini, Minggu (19/3) pagi tadi di kantor Sekretariat perwakilan DAP Wilayah III Doberay, Sorong.
Mananwir mengajak semua elemen masyarakat adat dan anak-anak adat di kedua Pemerintahan ini agar membangun Komunikasi yang sejuk dan nyaman serta penuh kekeluargaan sehingga pembangunan yang dilakukan didukung oleh semua pihak sehingga kesejahteraan dan kepentingan masyarakat adat Papua diutamakan.
Mari membangun Tanah ini, dengan jujur dan dengar-dengaran. Kerja dengan hati dan hati – hati sehingga kedepannya kita akan Menjadi Tuan Dinegeri Sendiri. (jd)